PT PLN (Persero) memastikan jika pasokan gas dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ terhenti sebanyak 120 juta kaki kubik per hari (mmscfd), akan menyebabkan listrik di DKI Jakarta padam. Demikian seperti dikutip pada laman detik.com.
Ancaman berhentinya pasokan gas ini karena pemerintah masih berencana membangun Pelabuhan Cilamaya, yang dampaknya harus memindahkan anjungan minyak dan pipa-pipa minyak dan gas bumi (migas) ONWJ di lepas pantai laut Jawa.
“Kalau Cilamaya jadi dibangun sesuai rencana sebelumnya, itu Jakarta habis, mati lampu semua, karena pasokan gas dari ONWJ akan terhenti,” ujar Kepala Divisi Gas dan BBM PLN Suryadi Mardjoeki ditemui di ruang kerjanya, Kantor PLN Pusat, Senin (4/8/2014).
Suryadi menjelaskan, tulang punggung pasokan listrik DKI Jakarta adalah 2 PTGU Muara Tawar dan Tanjung Priok. Dua pembangkit tersebut sudah menggunakan gas yang dipasok dari Nusantara Regas melalui FSRU Jawa Barat dan PHE ONWJ.
“Pasokan dari FSRU ke dua pembangkit tersebut mencapai 300 mmscfd dari kapasitas full FSRU sebesar 400 mmscfd dan ONWJ mencapai 120 mmscfd jadi total 420 mmscfd,” katanya.
Ia mengatakan, tidak ada lagi pasokan gas dari wilayah lain, karena pipa yang menghubungkan ke dua pembangkit hanya satu yakni dari ONWJ.
“Sementara kapasitas gas di FSRU Jawa Barat sudah mau full, bahkan kita ingin minta tambahan gas sampai kapasitas full FSRU Jawa Barat untuk menambah kapasitas listrik sebagai antisipasi molornya pembangunan PLTU Batang di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Sementara, jika pemerintah tetap ingin memaksakan pembangunan Pelabuhan Cilamaya dengan mengganti pasokan gas 120 mmscfd dari ONWJ dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), hal tersebut juga sangat tidak mungkin dilakukan.
“Pertama gudang penampungan BBM-nya mau ditaruh di mana, karena itu besar sekali, sekitar 6.000 kilo liter per hari, sementara di kedua pembangkit tersebut tidak ada lahan lagi, kedua untuk membakar 6.000 kilo liter itu sama dengan Rp 72 miliar per hari, dari mana uang sebanyak itu untuk bakar BBM? Wow sekali jika itu dilakukan,” tutupnya.