PRODUKSI batu bara PT Adaro Energy, khususnya yang diperoleh dari operasi tambang Balangan, sangat diminati oleh pasar luar negeri, terutama oleh para pelanggan di India dan Thailand. Pada kuartal ketiga 2014, Adaro telah menjual sebanyak 0, 33 juta ton batu bara Balangan dari total produksi sebanyak 0,47 juta ton.
Perkembangan yang memuaskan tersebut, menurut Kepala Divisi Corporate Secretary & Investor Relations Adaro Cameron Tough, disebabkan tingginya kualitas produksi batu bara Balangan. “Batubara ini memiliki karakteristik tingkat polusi rendah yang serupa dengan Envirocoal. Karenanya, batubara Balangan terus diminati oleh berbagai pelanggan. Kami berencana untuk memproduksi sampai 1 juta ton batu bara Balangan tahun ini,” ujar Cameron.
Tingginya angka penjualan batubara ke India, menurut Cameron, juga dipicu oleh melemahnya produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) India, sehingga Pemerintah dan Perusahaan di India beralih ke batu bara. Padahal tingkat ketersediaan batu bara India untuk pembangkit listrik terbilang rendah. Sehingga India memutuskan untuk meningkatkan impor batu bara. Hal itu, menurut Cameron, membawa berkah tersendiri untuk Adaro.
“Ini berdampak positif buat kita. Di tengah lesunya pasar internasional, permintaan batu bara tetap tinggi. Saat ini, total impor India pada kuartal ketiga 2014 meningkat sekitar 8 juta ton per tahun. Di mana setengah dari peningkatan tersebut berasal dari Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menguraikan, selama tahun ini total penjualan batubara Adaro mencapai 14,13 juta ton. Permintaan pasar terhadap batubara Adaro pada kuartal ketiga tahun ini juga cukup besar. “Saat ini produksi batubara kami mencapai 41,90 juta ton. Ini merupakan posisi yang tepat untuk mencapai target produksi pada kisaran 54 juta ton sampai 56 juta ton pada akhir tahun nanti,” ungkap Cameron.
Meski animo pasar luar negeri terbilang tinggi, Adaro tetap berkomitmen untuk mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama bagi pasar domestik Indonesia. Adaro, menurut Camern, tetap berkomitmen untuk mendukung pemenuhan permintaan batubara yang terus meningkat di Indonesia.
“Saat ini Adaro tetap menjadi pemasok utama kebutuhan batu bara dalam negeri. Dari seluruh produksi batu bara Adaro, sebanyak 21 persen ditujukan untuk pasar domestik, 16 persen diekpor ke India, 12 persen ke China, Jepang dan Korea masing-masing sepuluh persen, Spanyol dan Hongkong masing-masing delapan persen, Malaysia enam persen, dan Sembilan persen sisanya diekspor ke Thailand, Filipina, Taiwan dan Amerika,” paparnya.#
Kredit foto: Dok ADARO
Batubara dari Adaro Indonesia dan Balangan diremukkan dan dimuat ke tongkang di Terminal Khusus Batubara Kelanis.