PT Adaro Energy Tbk, Emiten di bidang pertambangan batu bara, kembali mencatat peningkatan Laba Inti sebesar 36 persen yaitu Laba bersih yang tidak termasuk komponen akuntansi non operasi, setelah dikurangi pajak, yaitu amortisasi properti penambangan sebesar AS$48 juta, keuntungan dari penjualan kepemilikan atas perusahaan afiliasi sebesar AS$11 juta, beban sebesar AS$17 juta yang terkait dengan penilaian pajak sebelumnya untuk tahun keuangan 2012 dan penghapusan biaya keuangan yang ditangguhkan sebesar AS$12 juta. Adaro membukukan Laba inti senilai US $ 291 juta.
“Meningkatnya Laba inti tersebut dipicu adanya peningkatan volume penjualan sebesar 8% menjadi 42.4 juta ton, seiring dengan peningkatan volume produksi sebesar 8% menjadi 41.9 juta ton. Kami optimis pada tahun 2014 bisa memenuhi target produksi tahunan,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary & Investor Relations Adaro, Cameron Tough dalam siaran persnya, Jumat (31/10/2014).
Dengan produksi batubara yang mencapai 14,03 juta ton pada kuartal ke 3 atau meningkat dua persen dari periode yang sama di tahun lalu. Produksi batubara Adaro untuk sembilan bulan pertama tahun 2014 mencapai 41,90 juta ton, sehingga kami on track untuk mencapai target tahunan Adaro yang telah ditetapkan sebelumnya, dalam kisaran 54 juta ton sampai 56 juta ton,” paparnya.
Kemampuan Adaro meningkatkan produksi batubara tersebut, menurut Cameron, terutama ditopang oleh kinerja gabungan kontraktor serta kondisi cuaca yang baik. “Penjualan batubara Adaro mencapai 14,13 juta ton pada kuartal ini karena permintaan terhadap batubara Perseroan tetap kuat,” ujarnya.
Cameron juga mengungkapkan, pihaknya membukukan peningkatan profitabilitas dengan mencatat kenaikan laba operasional atau operational EBITDA (earning before interest, taxes,depreciation, and amortization) Adaro sebesar 11 persen, menjadi US $ 701 juta.
Sementara, posisi kas saat ini mencapai US $ 1,6 miliar, termasuk sisa dana fasilitas Pinjaman Adaro Indonesia sebesar US $ 1 miliar, likuiditas Adaro terbilang solid. “Dengan saldo kas yang sehat dan likuiditas kami yang tetap solid, sangat membantu kami dalam menghadapi pasar batubara yang sedang menurun,” ujar
Lebih jauh Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, mengatakan “Bisnis Adaro berjalan dengan baik sepanjang tahun ini walaupun pasar batubara masih diliputi situasi yang sulit. Kinerja perusahaan mencerminkan kekuatan dan efisiensi bisnis inti serta ketahanan model bisnisnya. Kami memahami bahwa harga batubara dapat terus mendapatkan tekanan sampai tahun 2015 karena pasar masih mengalami kelebihan pasokan. Maka dari itu, kami melanjutkan fokus perusahaan pada kesempurnaan operasi, peningkatan efisiensi, pengeluaran modal dengan tepat dan memastikan keandalan pasokan bagi para pelanggan. Sementara itu, aktivitas pembiayaan kembali yang telah dirampungkan tahun ini semakin memperkuat struktur permodalan Adaro. Kami tetap mempertahankan posisi yang tepat untuk mencapai panduan tahunan yang telah ditetapkan untuk tahun 2014 serta strategi untuk mencapai nilai yang berkelanjutan dari batubara Indonesia.”
Lebih lanjut ia menerangkan, Adaro merupakan salah satu konstituen Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Sustainability Indexes. MSCI Global Indexes merupakan sebuah penghargaan terhadap upaya perusahaan dalam mempertahankan stabilitas indeks saham, serta berkomitmen dalam kinerja yang ramah lingkungan, sosial, serta Tata Kelola (Environmental, Social & Governance– ESG) positif.
“Sebagai bentuk komitmen terhadap pasar dan pemegang saham, Adaro selalu menerbitkan laporan operasional setiap kuartal. Laporan ini berfokus pada kegiatan operasional, pengembangan usaha, aktivitas eksplorasi, serta aktivitas lainnya,” pungkasnya. #
Kredit foto: Dok ADARO
Batubara dari Adaro Indonesia dan Balangan diremukkan dan dimuat ke tongkang di Terminal Khusus Batubara Kelanis.