PRODUKSI PT Pupuk Kujang terancam mandek apabila Pelabuhan Cilamaya di Karawangan, Jawa Barat jadi dibangun.
Hal ini dikatakan Direktur Produksi Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kujang, Dana Sudjana bahwa pembangunan pelabuhan akan berdampak serius bagi pabrik. Karena jika pelabuhan jadi dibangun otomatis akan menutup sumur gas yang dimiliki Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE-ONWJ).
Padahal PHE-ONJW merupakan pemasok gas utama ke pabrik PT Pupuk Kujang dan jika suplai gas terhenti maka produksi pupuk urea juga akan terhenti. Jika produksi pupuk mandek tentunya akan berdampak besar bagi petani.
“Kebutuhan urea petani Jawa Barat memang dipasok oleh Pupuk Kujang. Pasokan tersebut, sekitar 600 ribu ton per tahun sebagai urea bersubsidi. Tentunya hal tersebut akan mengganggu program pemerintah terkait kedaulatan pangan,” papar Dana kepada wartawan, Rabu (18/3)
Tak sampai disitu, banyak industri lain sepanjang jalur pipa gas sampai dengan Cilegon juga akan merasakan dampak yang sama. Hal ini terjadi karena pengguna gas bukan hanya Pupuk Kujang.
Bahkan dampak serius akibat terganggunya pasokan gas dari PHE-ONWJ sebagai akibat pembangunan Pelabuhan Cilamaya, juga akan dialami PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dikatakan Kepala Divisi Minyak dan Gas Bumi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Suryadi Mardjoeki, beban PLN akan semakin berat karena ada beban biaya tambahan sebagai konsekuensi pengalihan pada LNG.
Besarnya beban itu sangat luar biasa. Sebagai gambaran, lanjut Suryadi selisih harga antara harga gas LNG dan PHE-ONWJ sekarang sekitar USD 5 per mmbtu. Artinya, jika volume yang dibutuhkan 120 bbtud, maka beban biaya tambahan yang harus dikeluarkan adalah USD 600 ribu per hari.
Dengan kurs saat ini sekitar Rp13.000, maka kerugian yang akan dialami PLN adalah Rp234 miliar per bulan atau sekitar Rp2,8 triliun per tahun.
“Sudah pasti ini sangat memberatkan bagi PLN,” terangnya.
Tidak hanya itu. Dampak buruk lain juga menanti, seandainya pasokan LNG juga tidak berjalan dengan lancar. Akibatnya PLN juga tidak akan bisa memasok listrik kepada ibukota Jakarta.
“Jakarta akan gelap-gulita,” terang Suryadi sekaligus mengusulkan agar pembangunan Pelabuhan Cilamaya dipindah ke Cirebon.
Sumber: Skalanews.com