BISNIS bioskop di Indonesia sedang bergairah. Sejumlah pemain baru saat ini gencar melakukan ekspansi membangun bioskop baru. Tahun 2018 Indonesia akan memiliki lebih dari 2.000 layar bioskop, dua kali lipat dari jumlah layar saat ini.
“Karena teknologi baru, usaha bioskop bangkit. Semua operator melakukan penambahan layar, bukan hanya pengusaha bioskop besar, bioskop yang kecil juga ikut bergairah,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/6).
Bertambahnya jumlah layar bioskop ini adalah angin segar bagi industri film Indonesia. “Dengan jumlah layar yang semakin banyak, kesempatan bagi film-film Indonesia berkualitas untuk diputar di bioskop semakin terbuka lebar,” ujar Djonny Syafruddin.
Lebih lanjut dijelaskan, Djonny pertumbuhan bisnis bioskop sangat tergantung kepada tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat, terutama kelas menengah, di suatu negara. Jika ekonomi membaik dan pendapatan masyarakat meningkat, industri bioskop dengan sendirinya akan meningkat pula.
“Menonton bioskop itu bagi kebanyakan orang bukan kebutuhan primer, mungkin kebutuhan sekunder atau bahkan tersier. Artinya orang akan pergi ke bioskop jika kebutuhan primer atau sekundernya sudah terpenuhi,” ujar Djonny.
Karena itu, lanjutnya, perbandingan jumlah bioskop dengan penduduk di negara yang ekonominya maju pada umumnya lebih besar dibandingkan di negara berkembang. Malaysia, misalnya, memiliki jumlah layar bioskop yang hampir sama dengan Indonesia yakni 920 layar, padahal jumlah penduduk Malaysia hanya seperdelapan dari Indonesia.
Sementara itu seperti diketahui, Blitzmegaplex dan Cinemaxx adalah operator bioskop yang paling agresif menambah jumlah layar belakangan ini. Blitz yang dimiliki raksasa bisnis hiburan CJ (Korea) berencana membangun sejumlah bioskop baru di delapan lokasi di Surabaya, Bandung, Tangerang, Karawang, Cirebon, Jakarta, dan Yogyakarta, dengan total investasi sebesar Rp240 miliar.
“Saat ini kami punya 93 layar di 12 lokasi. Sampai akhir tahun, kami targetkan sudah punya 150 layar dengan di 20 lokasi,” kata Direktur Public Relations dan Human Resources Blitzmegaplex Ferdiana Yulia Sunardi belum lama ini.
Investasi jumbo dilakukan oleh Cinemaxx yang menyiapkan dana Rp6 triliun untuk membangun 1.000 layar bioskop di 85 kota di Indonesia dalam lima tahun ke depan. CEO Cinemaxx, Brian Riady, kepada media menyatakan perusahaannya bertekad menjadi “jaringan bioskop terbesar dan paling disukai di Indonesia.”
Sumber: Elshinta.com