PILIHAN Cirebon untuk menggantikan Pelabuhan Cilamaya dinilai tepat karena bisa mendukung rencana tol laut dan gerak pembangunan ke arah timur.
Cirebon menggantikan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya mendapatkan dukungan dari sejumlah kalangan.
Buya Syafii Maarif, yang selama ini dikenal sebagai bapak bangsa setuju Pelabuhan Cilamaya dialihkan ke Cirebon. Selain mendukung rencana tol laut, Pelabuhan Cirebon juga mendukung gerak pembangunan ke arah timur.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menjelaskan pembangunan pelabuhan bertaraf internasional di Cirebon, maka akan mendukung berbagai program pemerintah lain. Tidak hanya sektor kelaurtan, tetapi juga ekonomi pada umumnya, serta pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Apalagi, daerah sekitar Cirebon juga banyak tumbuh industri baru.
“Kami berharap agar pemilihan Cirebon didasarkan atas studi kelayakan yang benar dan baik. Dengan demikian, pembangunan pelabuhan di Cirebon akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat juga mendukung.
Menurut Pangeran Arief, dengan hadirnya tol Cikopo-Palimanan (Cipali), membuat Cirebon sangat layak dikembangkan pelabuhan internasional. Cirebon, lanjut Pangeran Arief, merupakan pilihan yang sangat cocok sebagai pengganti Cilamaya.
Pangeran Arief mengatakan, dengan beroperasinya Tol Cipali, akan berpotensi mendongkrak kawasan industri baru di wilayah Cirebon. Dengan demikian, maka sarana transportasi laut mutlak diperlukan.
Dia menambahkan, beberapa pekan beroperasi, Tol Cipali berhasil mendongkrak tingkat kunjungan wisata, dan diperkirakan juga akan menggairahkan dunia usaha sektor industri. Apalagi saat ini, lanjutnya, Bandara BJB Kertajati sedang dibangun dan double track sudah ada. Dengan demikian, kata Pangeran Arief, memang tinggal menunggu pelabuhan internasional.
Sumber: Bisnis.com