KEMENTRIAN Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji lokasi pelabuhan baru sebagai pengganti Pelabuhan Cilamaya yang batal dibangun. Nantinya, pelabuhan baru di Pulau Jawa ini akan didanai sepenuhnya oleh pihak swasta.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan studi, yang diharapkan dapat segera rampung. “Kami berharap dapat diumumkan akhir tahun ini,” katanya, Minggu (2/8).
Ia mengakui, lokasi baru pelabuhan pengganti Cilamaya memang masih mengacu pada tempat lama yang sebelumnya dipelajari pemerintah dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Pembangunan pelabuhan baru ini dinilai penting karena akan menciptakan kompetisi dengan operator pelabuhan yang lain sehingga biaya logistik bisa efisien.
Dalam paparan studi kelayakan Pelabuhan Cilamaya sebelumnya, Kemenhub memang hanya mencantumkan sembilan kandidat wilayah, yaitu Kalibaru Utara, Marunda, Marunda Center, Tarumajaya, Muara Gembong, Ciasem, Tangerang, Bojonegara, dan Cilamaya.
Ke Arah Timur
Untuk studi kelayakan atas lokasi baru pengganti Cilamaya, Kemenhub menyiapkan anggaran Rp 25 miliar. Ada sejumlah lokasi baru yang berpotensi kuat menjadi pengganti Cilamaya. Bobby menyebutkan, antara lain Tarumanegara dan Indramayu.
“Saya tidak sebutkan tempatnya, yang pasti lebih ke arah timur dari Cilamaya. Ada empat sampai enam lokasi yang akan kami studi ulang, tapi fokus pada akses yang aman terhadap migas, kan gagalnya kemarin karena itu,” tuturnya.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, untuk studi kelayakan memang akan menggunakan anggaran dari pemerintah. Studi tersebut bersifat tambahan dari kajian yang sudah dilakukan JICA.
“Kalau studi harus kita anggarkan karena studi harus pemerintah. Itu studinya dianggarkan di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun ini. Mudah-mudahan, tahun ini selesai. Ya, sebagai studi tambahan,” ujarnya.
Ia menegaskan, pengumuman lokasi pembangunan pelabuhan baru dipercaya tidak akan mengganggu jadwal pembangunan karena proyeknya baru dimulai pada 2016.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengatakan, pelaku usaha menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah mengenai lokasi pelabuhan baru ini. Tetapi, ia menegaskan pembangunannya harus segera direalisasikan.
“Kita di mana saja [setuju-setuju saja], yang penting pelabuhannya dibangun,” kata Hariyadi.
Sumber: Sinarharapan.co