KRISIS bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan pada siapa saja.
Krisis yang biasa terjadi di perusahaan bentuknya macam-macam, seperti kecelakaan kerja yang menelan korban, demontrasi, pemogokan, sabotase, kebakaran lahan perkebunan, sengketa lahan dan masih banyak lagi.Jika kejadian-kejadian ini dibiarkan dan tidak diatasi dengan baik oleh tim public relations, maka akan berdampak buruk bagi nama baik perusahaan tersebut. Hal ini juga dapat berakibat pada penurunan kinerja perusahaan yang dalam kasus parah membuat organisasi atau perusahaan tutup.
Dalam menghadapi krisis, diperlukan langkah-langkah manajemen krisis yang tepat. Salah satunya ialah menghadapi media.
Krisis atau konflik pada perusahaan dapat menarik perhatian media dengan cepat. Begitu ada berita atau isu yang tidak benar, pasti media atau wartawan akan datang dan mencari manager atau bahkan karyawan yang sebenarnya tidak berwenang untuk meberikan keterangan resmi terkait krisis yang dialami perusahaan.
Untuk itu tim public relations perlu segera menangani dengan serius dan secepatnya dalam bergerak.
Dalam buku Public Relations yang ditulis John P Simandjuntak, Z. Bambang Darmadi, Budi Sutedjo Dharma Oetomo, dan Jarot Priyogutomo menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan seorang public relations dalam menanggapi pers di masa krisis.
Berikut ialah tips menghadapi media saat perusahaan sedang krisis:
1. Public relations adalah juru bicara di perusahaan. Tekankan bahwa para kepala departemen akan memberitahukan bawahannya bahwa mereka tidak diperkenankan berbicara dengan wartawan selama masa krisis berlangsung. Public relations yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wartawan.
2. Sebelum menjawab atau merespon media, tentukan secara tepat dan cepat menganai informasi yang akan diberikan terkait dengan krisis tersebut. Racik formula informasi yang tepat dan pastikan seluruh komponen perusahaan mengetahui akan hal tersebut.
3. Berinisiatiflah untuk menghubungi media jika ingin menyampaikan suatu berita. Karena dengan cara ini maka berita yang akan disampaikan akan lebih akurat dan mencerminkan perusahaan lebih kooperatif dengan media.
Itulah tips dalam menghadapi media saat krisis. Ketiganya memiliki kaitan antar satu sama lain dan sebaiknya dilakukan dalam periode bersamaan.