Rencana ekspansi sektor hulu migas PT Pertamina (Persero) ke Rusia dan Iran dinilai positif.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengatakan, sudah waktunya Pertamina melakukan ekspansi ke luar negeri, terlebih di tengah produksi dalam negeri yang terus menurun.
“Sudah waktunya Pertamina melakukan ekspansi ke luar negeri, termasuk Rusia dan Iran. Terlebih, karena produksi dalam negeri yang terus menurun. Namun tetap harus punya jaminan pasokan ke Indonesia,” ujarnya, Selasa.
Menurutnya, sekarang memang harus mencari ruang. Karena di tengah hubungan dengan barat yang tidak bagus, negara-negara itu tetap perlu berbisnis, perlu menjual produk, perlu juga investasi. “Jadi, buat Indonesia ini adalah kesempatan.”
Dia menjelaskan, negara-negara lain, seperti China. Dia ada di Indonesia di sektor hulu. Itu untuk memberikan jaminan ke negaranya. Amerika juga begitu. “Oleh karena itu, saya pikir Pertamina harus punya ruang,” kata Tumiran.
Untuk itu, Tumiran berharap agar Pertamina mempersiapkan secara matang. Tidak hanya pemahaman mengenai regulasi yang berlaku di negara tersebut, tetapi juga mengenai teknologi ekplorasi dan eksploitasi yang akan dipergunakan.
“Teknologi jangan sampai gagal karena berpengaruh pada cost. Hal ini yang harus dipersiapkan dengan baik oleh Pertamina,” ungkapnya.
Tak kalah penting, lanjut Tumiran, Pertamina juga harus mempersiapkan para lawyer berlevel internasional. Lawyer tersebut, harus betul-betul mengerti mengenai berbagai kebijakan di negara itu. Dengan demikian, jika negosiasi atau dispute, maka bisa segera mengetahui jalan keluar.
Dukungan terhadap rencana ekspansi Pertamina ke luar negeri, termasuk Rusia dan Iran juga diberikan mantan Ketua DPR Marzuki Ali. Menurut Marzuki, investasi di kedua negara tersebut relatif aman. Apalagi, saat ini Iran sudah tidak diembargo. Yang penting, lanjutnya, investasi yang dilakukan sangat menguntungkan.
Sumber: Bisnis.com