Program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina tentang pengelolaan lahan gambut di Sungai Pakning, Bengkalis, Riau dinilai sebagai contoh keberhasilan. Melalui program Kampung Gambut Berdikari, perusahaan pelat merah itu sukses dalam merestorasi lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakatnya.
Menurut pemerhati lingkungan Berry Nahdian Forqan, program Kampung Gambut Berdikari bisa menjadi contoh bagi perusahaan ataupun lokasi lain. Sebab, program itu sukses mengintegrasikan upaya pemulihan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kalau praktiknya (Kampung Gambut Berdikari, red) memang bagus, ini bisa menginspirasi. Ada perbaikan lingkungan, kemudian masyarakat juga lebih berdaya, dan ekonominya lebih maju,” ujar Berry.
Program Kampung Gambut Berdikari memang sudah memperoleh berbagai pengakuan dan penghargaan. antara lain Dharma Krida Baraya Adikarya Anugraha dalam gelaran 7th UNS Summit, Expo & Awards 2018.
Selain itu, ada pula penghargaan dari Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) untuk Kapung Gambut Berdikari. Program itu juga diganjar CSR Nusantara Award.
Melalui Kampung Gambut Berdikari, Pertamina merestorasi lahan gambut agar bisa ditanami. Program itu juga melahirkan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Api (Forkompa) dan melatih warga tentang pemadaman api di lahan gambut.
Pertamina juga membina sembilan dekolah dasar di Kecamatan Bukit Batu dengan menanamkan nilai-nilai ala Kampung Gambut Berdikari sejak usia dini. Bahkan, di sembilan SD itu ada kurikulum berbasis lingkungan yang meliputi pencegahan kebakaran lahan dan pemanfaatannya.
Lahan bekas terbakar dimanfaatkan untuk budi daya nanas. Hasilnya lantas dibuat keripik, dodol, manisan dan selai yang dikemas dan dipasarkan secara luas.
Hal yang menarik pada program itu adalah pengembangan hutan gambut menjadi Arboretum Gambut pertama di Sumatera. Arboretum Gambut juga menjadi sarana wisata pendidikan atau eduwisata yang dikelola masyarakat.
Berry menambahkan, kunci penting dalam program itu adalah pelibatan masyarakat. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan menentukan keberhasilan program.
“Makanya harus terus ditingkatkan dan didorong. Kalau ada semacam keberhasilan, juga bisa dipromosikan dan dipraktikkan di tempat lain. Tujuannya memicu dan mendorong wilayah lain dalam membangun program, yaitu dengan melibatkan peran serta masyarakat itu untuk restorasi lahan gambut,” cetusnya Berry.
Sumber: Jpnn.com