Bantuan perusahaan kepada peternak lele ditanggapi positif berbagai kalangan sebagai upaya kontribusi nyata dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Sangat bermanfaat. Dengan bantuan itu, kolam saya sekarang bertambah,dari tiga menjadi empat,” kata Farida, seorang peternak lele di Desa Long Lees Kecamatan Busang, Kutai Timur Kaltim, Kamis.
Farida merupakan salah satu peternak lele yang menerima bantuan dari perusahaan, PT Subur Abadi Wana Agung (SAWA). Bantuan yang diterima dari perusahaan perkebunan kelapa sawit di Busang itu tidak hanya berupa pembuatan kolam ikan lele, pemberian 2.000 ekor benih lele varietas Sangkuriang, dan tiga karung pakan. Selain itu, bantuan juga diberikan SAWA dalam bentuk pelatihan dan asistensi.
Dengan bantuan tersebut, Farida berharap bahwa usahanya bisa berkembang. Pasalnya, usaha ternak lele memang menjadi sandaran hidupnya. Apalagi sebagai janda pegawai negeri sipil (PNS), Farida memang harus bekerja keras menggerakkan ekonomi keluarga.
“Uang pensiun suami tidak mencukupi. Karena kebutuhan hidup di desa ini sangat tinggi. Makanya, bantuan SAWA sangat bermanfaat buat saya,” tegas Farida.
Peran serta perusahaan sendiri, sebelumnya disinggung pengamat ekonomi Universitas Mulawarman Aji Sofyan Effendi.
Aji meminta para pengusaha di Kalimantan Timur agar lebih agresif membantu peternak ikan lele.
Pasalnya, selain potensi komoditas tersebut cukup besar, juga karena peternak membutuhkan bimbingan dan modal untuk meningkatkan skala usaha mereka.
“Apalagi ternak lele sangat potensial di Kalimantan Timur,” kata Aji.
Menurut Aji, bantuan yang diberikan hendaknya bukan sekadar bimbingan, tetapi juga modal. Pasalnya, peternak membutuhkan modal relatif besar. Hal ini, lanjut Aji, dalam rangka meningkatkan skala usaha dari yang semula hanya rumahan.
Estate Manager SAWA, Jabeglin Purba membenarkan, bahwa perusahaan tersebut tengah giat memberdayakan ekonomi kerakyatan, di antaranya kepada peternak lele. Pemberdayaan tersebut merupakan bagian dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), yang merupakan penyempurnaan dari Program Bebas Kebakaran dan Kegiatan CSR perusahaan.
Melalui Program DMPA tersebut, PT SAWA bersama BUMDes, mengembangkan budidaya lele di Desa Long Lees, Kecamatan Busang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Di antara petani yang mendapat bantuan adalah Farida di Desa Long Lees, Busang.
Menurut Jabeglin, selain memberikan pengetahuan mengenai budidaya ikan lele kepada peternak, PT SAWA juga memfasilitasi segala kebutuhan usaha. Misalnya kolam ikan lele, bibit lele, dan pakan lele
“Melalui berbagai upaya tersebut, kami berharap turut memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Ini sesuai dengan tujuan Program DMPA,” ujarnya.
Program DMPA, menurut Jabeglin, memang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi desa agar dapat tumbuh makmur. Selain itu, tentu saja untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Melalui program tersebut, PT SAWA juga mengembangkan Program Pemberdayaan Ekonomi yang berkelanjutan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selain itu, juga menyediakan Asisten Pendamping Desa yang bertugas membantu masyarakat menggali potensi desanya agar dapat dikembangkan menjadi unit usaha yang berkelanjutan.
“Ini yang juga kami lakukan kepada peternak lele binaan kami,” kata dia. (*)
Sumber: Antara