Public Relation (PR) dan Marketing kerap berjalan beriringan. Keduanya merupakan bagian dari komunikasi sehingga memiliki prinsip dan komponen yang hampir serupa.
Karena memiliki komponen yang hampir serupa ini, masyarakat kerap keliru memahami keduanya. Padahal, PR dan Marketing sangatlah berbeda.
Mulai dari tujuan, cara aplikasi, hingga media yang digunakan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Lantas, apa saja faktor yang membedakan PR dan Marketing?
Ada lima aspek yang setidaknya membedakan PR dengan Marketing.
1. Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi yang disampaikan oleh PR dan Marketing biasanya berbeda. Aktivitas PR dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholders, termasuk konsumen dan calon konsumen. Pesan yang dikomunikasikan ialah sesuatu berkaitan dengan aktivitas perusahaan dan mengandung image tertentu.
Sebagai contoh, PR sebuah perusahaan mobil bermaksud untuk meyakinkan publik atau stakeholders dengan menaikan pesan mengenai aktivitas yang mengandung citra postif. Aktivitas ini dapat bermacam-macam, misalnya donasi untuk sekolah di luar daerah maupun pemberian beasiswa untuk siswa-siswi berprestasi.
Pesan ini dikomunikasikan agar persepsi masyarakat terhadap perusahaan terkait menjadi lebih netral atau bahkan positif.
Di sisi lain, pihak Marketing menyajikan promosi atau penawaran produk perusahaan sebagai pesan komunikasi untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
2. Penggunaan Media
Menurut Brian Kilgore dalam tulisannya yang berjudul Don’t Insult PR People by Calling Them Marketers, publikasi antara praktisi PR dan marketing itu berbeda.
“The media relations and publicity part of Public Relations is the management function that builds, maintains, restores and evolves reputations of individuals and organizations using messages that have an editorial and public interest sensibility, often delivered, seemingly for free, through ‘the media’.”
Brian Kilgore
Publisitas merupakan bagian dari PR yang berfungsi untuk membangun, memelihara, mengembalikan, dan mengembangkan reputasi. Kemudian, pesan tersebut disampaikan secara ‘gratis’ lewat media.
Oleh karena itu, PR seringkali membutuhkan dana lebih sedikit dibanding Marketing. PR mengandalkan hubungan dengan media, media sosial, website perusahaan, atau berita yang ditampilkan oleh jurnalis. Semuanya tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal, atau bisa juga gratis.
Sedangkan marketing membutuhkan sejumlah dana tertentu untuk mengiklankan produknya. Marketing identik dengan kegiatan promosi, sementara PR tidak.
3. Pengolahan Pesan
Masih dalam artikel yang sama, Kilgore menulis:
“Kami tidak memiliki kontrol atas apa atau kapan cerita itu dibuat. Kami juga tidak membantu atau mencoba memblokir kata-kata yang akan digunakan atau yang akan dikatakan tentang organisasi kami, orang-orangnya, dan pesaingnya.”
Brian Kilgore
Semua kegiatan ditulis oleh jurnalis media masing-masing. PR lebih membebaskan pesan yang disampaikan oleh para jurnalis mengenai produk maupun perusahaan. Sehingga PR tidak bisa mengatur isi pemberitaan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Hal ini tentu berbeda dengan Marketing yang menggunakan media untuk membuat iklan seperti yang diinginkan. Marketing lebih memiliki kendali atas pesan yang disampaikan.
4. Promosi
Tak berbeda jauh dengan Marketing, PR juga membantu perusahaan dalam meningkatkan jumlah penjualan. Bedanya, PR lebih fokus dalam membangun citra positif suatu perusahaan.
Tugas seorang PR adalah mengubah pikiran audiens yang awalnya masih berpikir netral, atau bahkan negatif, dan mengubah pikiran mereka agar berubah menjadi positif.
Sementara itu, Marketing hanya fokus pada promosi penjualan produk.
Namun, kedua divisi biasanya saling bekerja sama salam meningkatkan penjualan. Dalam peluncuran sebuah produk, misalnya, PR bergerak lebih dahulu untuk menghubungi relasi media untuk mendongkrak pemasaran.
5. Efek dan Sasaran Komunikasi
Marketing menyasar target yang dianggap berpotensi membeli ataupun menggunakan jasa yang ditawarkan. Berbeda dengan PR yang pesan komunikasinya menyasar ke publik luas dan memiliki kepentingan terhadap organisasi.
Oleh karena itu, efek yang ditimbulkan oleh PR dan Marketing juga berbeda.
PR memiliki cara kerja yang lebih halus dan bergerak dengan diam-diam. Mereka membuat aktivitas atau kegiatan yang dapat menghasilkan berita positif untuk ditulis, baik oleh media online maupun cetak.
Di satu sisi, masyarakat seringkali skeptis dengan iklan yang dibuat oleh suatu perusahaan. Mereka memiliki anggapan bahwa iklan memang sengaja dibuat untuk memikat calon konsumen.
Itulah lima perbedaan PR dan Marketing. Dengan mengenal perbedaan PR dan Marketing lebih dalam lagi, Anda tentu dapat menaikan potensi bisnis Anda ke dalam kapasitasnya yang terbaik.