Pandemi virus corona penyebab penyakit COVID-19 hingga saat ini terus menelan banyak korban. Seluruh dunia resah menantikan, kapan vaksin virus corona ditemukan oleh para ilmuwan? Segala alternatif pengobatan, yang walaupun belum benar-benar teruji secara pasti, terpaksa dilakukan demi mencegah angka kematian akibat COVID-19 ini.
Salah satu upaya juga dilakukan oleh tim dokter yang ada di New York, AS, dengan melakukan uji terapi eksperimental terhadap pasien COVID-19 dengan menggunakan darah orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus corona.
Berdasarkan laporan NBC News, terapi itu dikenal sebagai “plasma konvalesen”, dengan mengambil keuntungan dari antibodi penangkal virus yang ada dalam darah orang yang telah sembuh. Untuk percobaan, para dokter akan mengumpulkan plasma atau bagian cair dari darah, termasuk sel-sel darah atau trombosit dari pasien COVID-19 yang telah sembuh.
Kemudian menanamkan antibodi mereka kepada plasma yang masih terinfeksi virus corona, dengan cara menyuntikkannya kepada pasien yang masih terjangkit COVID-19. Nantinya, dari seluruh proses itu, para dokter akan mengevaluasi, apakah plasma konvalesen dapat meningkatkan kesembuhan bagi pasien yang sakit atau tidak.
Sebenarnya ide terapi seperti ini sudah ada lebih dari 100 tahun yang lalu, ketika pandemi Flu Spanyol terjadi pada tahun 1918. Situasinya kala itu sama seperti sekarang, belum ada obat antivirus atau vaksin untuk menyembuhkan penyakit ini.
“Ada beberapa tes yang menunjukkan kapan seseorang disuntik dengan antibodi, yang kemudian menstimulasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka terhadap penyakit itu,” kata Gubernur New York, Andrew Cuomo, dalam jumpa pers pada Senin, 23 Maret 2020, seperti dikutip Live Science.
Rencana percobaan akan mulai dilakukan pada minggu ini, dengan hanya memberlakukan pada orang yang sakit parah. Perekrutan donor plasma kemungkinan bakal dimulai di New Rochelle, sebuah daerah di pinggiran kota New York, di mana banyak kasus virus corona awal terjadi di sana.
Semoga uji terapi plasma konvalesen ini dapat memberikan hasil yang menggembirakan bagi kita semua di tengah ketidakpastian akibat pandemi virus SARS-CoV-2.
Sumber: Kumparan.com