Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, menyatakan pihaknya telah memberikan 2 tugas kepada PT Pertamina (Persero) dalam program digitalisasi SPBU guna memonitor dan mengawasi distribusi Jenis BBM Tertentu (JBT).
“Sampai akhir bulan ini kami meminta agar semua SPBU Pertamina telah terpasang ATG (Automatic Tank Gauge) dan perangkat EDC (Electronic Data Capture),” ujar Ifan panggilan dari Fanshurullah Asa dalam Talkshow bertema “Capaian Hilir Migas 2020” Selasa (8/12/2020).
Untuk tugas pertama ini, Ifan mengaku optimistis bisa tercapai di akhir tahun sebanyak 100%.
Tugas kedua adalah, tutur Ifan, Pertamina segera menerapkan sistem pencatatan plat nomor kendaraan secara otomatis. Dia berharap pencatatan ini tidak dilakukan secara manual oleh operator SPBU.
“Kalau pakai CCTV bisa difoto dan bisa langsung terhubung dengan BPH Migas,” ujarnya.
Digitalisasi SPBU adalah program BPH Migas untuk memonitor dan mengawasi distribusi Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) agar tidak over kuota.
Dengan sistem ini bekerja maka setiap pembeli akan memiliki kuota untuk pembelian BBM setiap harinya. Apabila over kuota, maka kendaraan tersebut tidak bisa dilayani karena sistem nozzle otomatis terkunci.
Sebelumnya, BPH Migas bersama PT Pertamina (Persero) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bersinergi meluncurkan platform digitalisasi SPBU guna memonitor dan mengawasi distribusi Jenis BBM Tertentu (JBT).
Pengawasan ini penting karena volume Jenis BBM Tertentu hasil verifikasi BPH Migas menjadi dasar dalam perhitungan pembayaran subsidi oleh Kementerian Keuangan.
Saat ini jumlah biaya subsidi Jenis BBM Tertentu sebesar Rp 16 triliun untuk kuota Jenis BBM Tertentu 2020, sehingga setiap bulannya BPH Migas memverifikasi dan menyetujui volume penyaluran Jenis BBM tertentu yang dilaksanakan oleh Pertamina mencapai sebesar Rp 1,3 triliun per bulan.
“Dengan menggunakan Dashboard Monitoring JBT pada program Digitalisasi SPBU, maka BPH Migas dapat dengan akurat melakukan pengawasan dan monitoring terhadap distribusi JBT, monitoring ketahanan stok JBT, monitoring transaksi JBT yang tidak wajar, serta monitoring terhadap kepatuhan pencatatan nomor polisi,” ujar Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa, dalam konferensi pers peluncuran Dashboard Monitoring JBT Senin (07/12/2020).
Sumber: cnbcindonesia.com